How to Make Awesome Movie Folder

Sunday, February 8, 2015

Saya ingin berbagi cara membuat folder movie di laptop menjadi lebih keren


Download templatenya disini :












Audio CD : Download















DVD Cover : Download














Cover and Disk : Download



Bagi yang sudah mahir photoshop, template juga tersedia dalam format photoshop, untuk para pemula dan tidak ingin ribet, Anda dapat menggunakan aplikasi GIMP atau image editor lainnya untuk memanipulasi gambar, IcoFX*untuk men-convert gambar ke format Icon, dan Folderico untuk menjadikan gambar folder menjadi permanen.
*IcoFX adalah aplikasi berbayar, namun fitur convert to Icon tetap bisa digunakan pada versi gratis.

Caranya :

1. Download poster film dari google
2. Buka Poster Film dan Template (.PNG) yang sudah di diownload menggunakan GIMP
3. Click kanan pada bagian yang merah dan copy


4. Paste pada template menggunakan ctrl + v
5. Pilih Scale Tool lalu sesuaikan ukurannya


6. Lalu save as PNG dan centang hanya pada bagian save color value


7. buka hasil gambar tadi menggunakan aplikasi IcoFX
8. Click save as (.ico)
9.1. Click kanan pada folder yang akan dirubah, Pilih 'Folderico' dan pilih file gambar yang akan dijadikan Icon


9.2. Atau Click kanan pada folder yang akan dirubah, click 'Properties', pilih tab 'Customize', click 'Change Icon...' dan browse lokasi icon yang akan digunakan

Perbedaan menggunakan aplikasi Folderico (pada 9.1.) dan menggunakan Properties (pada 9.2.) ialah Folderico menjadikan gambar folder menjadi permanen, sedangkan pada properties gambar folder akan berubah jika gambar icon dihapus.

Kado Ulang Tahun Untuk Mamah #Poland,281214

Saturday, February 7, 2015


Happy birthday mamahku tersayang
Barakallah fii umrik..
Walaupun saat ini aku tidak berada disampingmu,
namun do'a ku selalu menyertaimu
Hasil karyaku ini kuberikan hanya untukmu, ibu..

Keajaiban dalam hidup,
adalah terlahir dari rahimmu
Ibu, kau telah melihat aku tertawa
dan kau selalu ada disana bersamaku
Aku mungkin tidak selalu mengatakan hal ini
Tapi terima kasih untuk segalanya
dan aku mencintai ibu
Doa ku s'lalu untukmu ibu
Untuk kesehatanmu dan untuk kebahagiaanmu
"Aku Mencinati Ibu"
Tanpamu aku bukan siapa siapa, bahkan tak pernah ada

#Poland, 281214

Renungan Indah - W. S. Rendra

Saturday, December 27, 2014

Aku bukan seorang yang sangat mengerti seni, dan aku pula bukan seorang yang lahir dari keluarga seniman, tapi aku tersentuh ketika membaca puisi ini

RENUNGAN INDAH
Karya : W. S. Rendra

Aku Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Duh Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

(Puisi terakhir W.S. Rendra yang dituliskannya diatas ranjang RS)

Perkenankan Aku MencintaiMU Semampuku

Sunday, November 24, 2013

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu…
Lembar demi lembar kitab kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi…
Tentang cinta para Nabi.
Tentang kasih para sahabat.
Tentang mahabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam.
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan…

Tapi Ya Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam, hari,bulan dan kemudian tahun berlalu…
Aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu…
Aku makin merasakan gelisahku membadai…
Dalam cita yang mengawang.
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…

Wahai Illahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali.
Menatap, memohon dan menghiba-Mu...

Allahu Rahiim, Illahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintai-Mu, Semampuku

Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu Sebolehku
Dengan segala kelemahanku.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al Musthafa.
Kerana itu izinkan aku mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku.
Ya Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan keluarga.
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
Atau Uthman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan din-Mu.
Izinkan aku mencintai-Mu, melalui seringgit-dua ringgit yang terulur
pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi jambatan.
Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan khusyuknya solat salah seorang shahabat Nabi-Mu hingga tiada terasa anak panah musuh menujah di kakinya.
Karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Ya Rabbii,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,
yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu.
Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.

Yaa Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para al hafidz dan hafidzah,
yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Maha Rahiim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Din-Mu.
Seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadnya bagi-Mu.
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya,
dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-sahabatku,
dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.


-KH. A. Musthofa Bisri-